Selasa, 01 Januari 2013

Agama Dan Masyarakat


Beragama Di Dalam Masyarakat


Membahas peranan agama di dalam kehidupan  sosial masyarakat tentu erat hubungannya. Agama sebagai suatu sistem mencakup individu dan masyarakat, seperti adanya emosi keagamaan, keyakinan terhadap sikap paham kesatuan sosial yang terikat pada agamanya. Agama dan masyarakat dapat pula diwujudkan dalam sistem symbol yang memantapkan peranan dan motivasi manusianya, kemudian terstrukturnya mengenai hukum dan ketentuan yang berlaku umum, seperti banyaknya pendapat agama tentang kehidupan dunia seperti masalah keluarga, bernegara, konsumsi, produksi, hari libur dan sebagainya.

Beragama didalam masyarakat merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan tanpa adanya suatu agama maka hidup kita didunia ini akan sia-sia dan hampa sehingga tidak ada tujuan untuk apa kita hidup di dunia ini. Didalam undang-undangpun dijelaskan dalam pasal 29 UUD 1945 yaitu.(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Dan di dalam Pancasila pada sila pertama pun ber bunyi tentang ke tuhanan yang maha Esa. Itu berarti menjelaskan bahwa Indonesia mewajibkan tiap – tiap masyarakat atau warga Negara nya memiliki agama atau beragama. Indonesia pun merupakan Negara yang paling banyak umat muslimnya di dunia dan mayoritas penduduknya ber agama muslim atau islam oleh sebab itu Indonesia sering disebut-sebut sebagai Negara islam. Walaupun tidak semua warga atau masyarakat nya ber agama islam Indonesia. keimanan antar umat semakin diuji. Hal ini dibuktikan dengan dituntutnya warga masyarakat Indonesia untuk saling toleransi antarumat beragama. Baik toleransi tentang keagamaannya hingga perayaan hari raya keagamaan. Masyarakat Indonesia yang masih menyimpan mental kedaerahan, dikhawatirkan membangun mental tersebut dalam kehidupan keberagamaan. Dengan demikian, bukan tidak mungkin, akan memicu terjadi konflik antar umat beragama dengan saling mencemooh dan menjelek-jelekkan agama lain serta menganggap agama nyalah yang paling benar, seperti yang sempat terjadi beberapa tahun silam hingga terjadi pertumpahan darah.

Disinilah peran dari pemerintah diuji. Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti ‘berbeda-beda tetapi tetap satu jua’ merupakan semboyan yang luhur. Semboyan ini pula yang diucapkan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dalam pidatonya di Universitas Indonesia beberapa waktu silam. Ia pun mengamini bahwa semboyan tersebut memiliki makna yang dalam serta memiliki tujuan yang luhur, yaitu mempersatukan kemajemukan bangsa.
Tidak sekadar semboyan belaka, Bhinneka Tunggal Ika sebaiknya menjadi semangat pemersatu bangsa karena keberagaman tiada artinya jika tidak memiliki satu tekad dan tujuan yang sama.
Maka dari itu, semangat keberagaman yang satu inilah yang patut ditanam dan ditumbuhkembangkan secara berkesinambungan dan bersama-sama agar dapat meredam, bahkan menghilangkan konflik keberagamaan yang seringkali terjadi di Indonesia.
Untuk menghindari hal tersebut, masyarakat Indonesia sebaiknya mendalami kembali pemaknaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan yang telah disadari oleh para leluhur bangsa beratus-ratus tahun silam. Semboyan yang mampu mempersatukan keberagaman agama dan masyarakat dari Sabang hingga Merauke agar bangsa ini tidak lagi berjalan pincang dengan selalu berkonflik di dalam negerinya sendiri sehingga tidak mampu bersaing ke pentas internasional.

Mari kita bersama-sama eratkan genggaman tangan. Satukan visi, misi, dan hati. Mengenyahkan segala perbedaan yang ada agar kita semakin tangguh dan menjadi barometer dunia internasional. Tidak lagi menjadi bangsa tingkat ketiga.  

Kesimpulannya :

Agama merupakan suatu kebutuhan dasar setiap manusia, tanpa agama tidak adanya tujuan hidup yang akan dicapai dan di raih. Agama muncul dari adanya kepercayaan-kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap suci dan menempati berbagai aspek dalam kehidupan manusia yang akhirnya suatu agama atau kepercayaan dapat melekat dan mengambil peranan penting pada seorang individu atau masyarakat. Dengan adanya agama hidup kita akan terarah dan menjadi baik dan benar

SUMBER :  http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat dalam beragama.

Masyarakat perkotaan dan pedesaan



MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN
Pengertian Masyarakat

Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan-hubungan manusia dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan sebagainya. Atau dengan kata lain, kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia :

1. Menurut Selo Sumardjan:            Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Mar   :                      Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu      ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim:                    Masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-     pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt :    Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif       mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.


Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang begitu teramat individualis sehingga kurang nya hubungan antara sesama masyarakatnya dan terlihat tidak begitu peduli kepada sesamanya walaupun ada beberapa masyarakat perkotaan yang tidak demikian itu juga mungkin merupakan masyarakat pedesaan yg pindah ke perkotaan. Adapun beberap ciri pada masyarakat perkotaan yaitu :
  • kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
  • orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
  • pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  • kemungkinan-kemungkinan  untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
  • interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan dari pada factor pribadi.
  • pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
  • perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup di cintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
  • Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila di bandingkan dengan masyarakat perkotaan.
  • Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
  • Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
  • Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal  mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
  • Cara berusaha (ekonomi) ialah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan semata.


HUBUNGAN ANTARA MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN
Masyarakat pedesaan dan perkotaan merupakan komunitas yang tidak dapat terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan yang erat. Bersifat saling ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan lain-lain. Dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan tersebut sehingga di situlah terjadinya hubungan sosisal antara masyarakat perkotaan dan pedesaan. Meskipun banyak sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota,namun diantara kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan,artinya kehidupan perekonomian di kota tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada pasokan tenaga atau barang dari desa, begitu juga sebaliknya. Dengan adanya hubungan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan yang saling bergantung dan saling membutuhkan tersebut maka tumbuhlah masalah baru yakni Urbanisasi adalah peruses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau bias dikatakan pula urbanisasi merupakan proses terbentuknya masyarakat perkotan. Sedangkan definisi dari Urbanisme ialah sikap dan cara hidup orang kota, perkembangan daerah perkotaan dan ilmu tentang kehidupan kota.

SUMBER :        http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
                       http://www.anneahira.com/masyarakat-108.htm