Jumat, 28 Juni 2013
Minggu, 26 Mei 2013
Sabtu, 25 Mei 2013
Jumat, 26 April 2013
Senin, 15 April 2013
Senin, 08 April 2013
Selasa, 19 Maret 2013
Selasa, 12 Maret 2013
Senin, 11 Maret 2013
Jumat, 08 Maret 2013
Selasa, 01 Januari 2013
Agama Dan Masyarakat
Beragama Di Dalam Masyarakat
Membahas peranan agama di dalam kehidupan sosial masyarakat tentu erat hubungannya. Agama
sebagai suatu sistem mencakup individu dan masyarakat, seperti adanya emosi
keagamaan, keyakinan terhadap sikap paham kesatuan sosial yang terikat pada
agamanya. Agama dan masyarakat dapat pula diwujudkan dalam sistem symbol yang
memantapkan peranan dan motivasi manusianya, kemudian terstrukturnya mengenai
hukum dan ketentuan yang berlaku umum, seperti banyaknya pendapat agama tentang
kehidupan dunia seperti masalah keluarga, bernegara, konsumsi, produksi, hari
libur dan sebagainya.
Beragama
didalam masyarakat merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan tanpa adanya
suatu agama maka hidup kita didunia ini akan sia-sia dan hampa sehingga tidak
ada tujuan untuk apa kita hidup di dunia ini. Didalam undang-undangpun
dijelaskan dalam pasal
29 UUD 1945 yaitu.(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. (2) Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Dan di dalam Pancasila
pada sila pertama pun ber bunyi tentang ke tuhanan yang maha Esa. Itu berarti
menjelaskan bahwa Indonesia mewajibkan tiap – tiap masyarakat atau warga Negara
nya memiliki agama atau beragama. Indonesia pun merupakan Negara yang paling
banyak umat muslimnya di dunia dan mayoritas penduduknya ber agama muslim atau
islam oleh sebab itu Indonesia sering disebut-sebut sebagai Negara islam.
Walaupun tidak semua warga atau masyarakat nya ber agama islam Indonesia.
keimanan antar umat semakin diuji. Hal ini dibuktikan dengan dituntutnya warga
masyarakat Indonesia untuk saling toleransi antarumat beragama. Baik toleransi
tentang keagamaannya hingga perayaan hari raya keagamaan. Masyarakat Indonesia
yang masih menyimpan mental kedaerahan, dikhawatirkan membangun mental tersebut
dalam kehidupan keberagamaan. Dengan demikian, bukan tidak mungkin, akan memicu
terjadi konflik antar umat beragama dengan saling mencemooh dan
menjelek-jelekkan agama lain serta menganggap agama nyalah yang paling benar,
seperti yang sempat terjadi beberapa tahun silam hingga terjadi pertumpahan
darah.
Disinilah
peran dari pemerintah diuji.
Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti ‘berbeda-beda tetapi tetap
satu jua’ merupakan semboyan yang luhur. Semboyan ini pula yang diucapkan
Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dalam pidatonya di Universitas Indonesia
beberapa waktu silam. Ia pun mengamini bahwa semboyan tersebut memiliki makna
yang dalam serta memiliki tujuan yang luhur, yaitu mempersatukan kemajemukan
bangsa.
Tidak sekadar semboyan belaka, Bhinneka Tunggal Ika sebaiknya menjadi semangat pemersatu bangsa karena keberagaman tiada artinya jika tidak memiliki satu tekad dan tujuan yang sama.
Maka dari itu, semangat keberagaman yang satu inilah yang patut ditanam dan ditumbuhkembangkan secara berkesinambungan dan bersama-sama agar dapat meredam, bahkan menghilangkan konflik keberagamaan yang seringkali terjadi di Indonesia.
Untuk menghindari hal tersebut, masyarakat Indonesia sebaiknya mendalami kembali pemaknaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan yang telah disadari oleh para leluhur bangsa beratus-ratus tahun silam. Semboyan yang mampu mempersatukan keberagaman agama dan masyarakat dari Sabang hingga Merauke agar bangsa ini tidak lagi berjalan pincang dengan selalu berkonflik di dalam negerinya sendiri sehingga tidak mampu bersaing ke pentas internasional.
Tidak sekadar semboyan belaka, Bhinneka Tunggal Ika sebaiknya menjadi semangat pemersatu bangsa karena keberagaman tiada artinya jika tidak memiliki satu tekad dan tujuan yang sama.
Maka dari itu, semangat keberagaman yang satu inilah yang patut ditanam dan ditumbuhkembangkan secara berkesinambungan dan bersama-sama agar dapat meredam, bahkan menghilangkan konflik keberagamaan yang seringkali terjadi di Indonesia.
Untuk menghindari hal tersebut, masyarakat Indonesia sebaiknya mendalami kembali pemaknaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan yang telah disadari oleh para leluhur bangsa beratus-ratus tahun silam. Semboyan yang mampu mempersatukan keberagaman agama dan masyarakat dari Sabang hingga Merauke agar bangsa ini tidak lagi berjalan pincang dengan selalu berkonflik di dalam negerinya sendiri sehingga tidak mampu bersaing ke pentas internasional.
Mari
kita bersama-sama eratkan genggaman tangan. Satukan visi, misi, dan hati.
Mengenyahkan segala perbedaan yang ada agar kita semakin tangguh dan menjadi
barometer dunia internasional. Tidak lagi menjadi bangsa tingkat ketiga.
Kesimpulannya
:
Agama
merupakan suatu kebutuhan dasar setiap manusia, tanpa agama tidak adanya tujuan
hidup yang akan dicapai dan di raih. Agama muncul dari adanya
kepercayaan-kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap suci dan menempati
berbagai aspek dalam kehidupan manusia yang akhirnya suatu agama atau
kepercayaan dapat melekat dan mengambil peranan penting pada seorang individu
atau masyarakat. Dengan adanya agama hidup kita akan terarah dan menjadi baik
dan benar
Masyarakat perkotaan dan pedesaan
MASYARAKAT
PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN
Pengertian Masyarakat
Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan
hubungan-hubungan manusia dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa, dan sebagainya. Atau dengan kata lain, kebulatan dari semua
perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa
ahli sosiologi dunia :
1. Menurut Selo Sumardjan: Masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Mar : Masyarakat adalah suatu
struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim: Masyarakat merupakan
suau kenyataan objektif pribadi- pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt : Masyarakat merupakan kumpulan manusia
yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal
di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian
besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada
sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang begitu teramat
individualis sehingga kurang nya hubungan antara sesama masyarakatnya dan terlihat
tidak begitu peduli kepada sesamanya walaupun ada beberapa masyarakat perkotaan
yang tidak demikian itu juga mungkin merupakan masyarakat pedesaan yg pindah ke
perkotaan. Adapun beberap ciri pada masyarakat perkotaan yaitu :
- kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
- orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
- pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
- kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
- interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan dari pada factor pribadi.
- pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
- perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat
pedesaan ditandai dengan
pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan
setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang
merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun
ia hidup di cintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap
waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan
sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati,
mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan
bersama di dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara
lain :
- Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila di bandingkan dengan masyarakat perkotaan.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
- Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
- Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
- Cara berusaha (ekonomi) ialah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan semata.
HUBUNGAN
ANTARA MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
merupakan komunitas yang tidak dapat terpisah sama sekali satu sama lain.
Bahkan terdapat hubungan yang erat. Bersifat saling ketergantungan, karena
diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi
kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging
dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis
pekerjaan tertentu dikota. Misalnya proyek pembangunan atau perbaikan jalan
raya atau jembatan dan lain-lain. Dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang
tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut
sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas
pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan
kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan tersebut sehingga di situlah
terjadinya hubungan sosisal antara masyarakat perkotaan dan pedesaan.
Meskipun banyak
sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota,namun diantara kedua komponen
tersebut memiliki hubungan yang signifikan,artinya kehidupan perekonomian di
kota tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada pasokan tenaga atau
barang dari desa, begitu juga sebaliknya. Dengan adanya hubungan antara masyarakat perkotaan
dan pedesaan yang saling bergantung dan saling membutuhkan tersebut maka tumbuhlah masalah baru
yakni Urbanisasi
adalah peruses
berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau bias dikatakan pula urbanisasi
merupakan proses terbentuknya masyarakat perkotan. Sedangkan definisi dari Urbanisme ialah sikap dan cara hidup
orang kota, perkembangan daerah perkotaan dan ilmu tentang kehidupan kota.
http://www.anneahira.com/masyarakat-108.htm
Langganan:
Postingan (Atom)